Monday, August 30, 2010
HUKUM SHOLAT JUM'AT PADA HARI RAYA (IDUL FITRI /ADHA)
Assalamualaikum,
Dari Iyas bin Abi Ramlah al-Syami, dia berkata: "Aku pernah menyaksikan Mu'awiyah bin Abi Sufyan yang sedang bertanya kepada Zaid bin Arqam. Dia bertanya: "Apakah engkau menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghadiri dua Hari Raya (hari `Ied dan hari Jumaat) yang berkumpul dalam satu hari?" Dia menjawab: "Ya." Mu'awiyah bertanya: "Lalu apa yang baginda kerjakan?" Dia menjawab: "Baginda mengerjakan solat `Ied, kemudian baginda memberikan keringanan dalam hal (mengerjakan) solat Jumaat dan bersabda: "Barangsiapa yang ingin solat (Jumaat) maka hendaklah dia solat." (Hadis riwayat Imam Abu Dawud di dalam Sunan Abu Dawud, Kitab al-Sholah, hadis no: 904)
Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum shalat Jumaat yang jatuh bertepatan dengan hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha.Terdapat beberapa pendapat dalam masalah ini.
Pertama,shalat Jumat tidak gugur dari penduduk tetap(ahlul amshaar / ahlul madinah) yang di tempat mereka diselenggarakan shalat Jumaat.Sedang bagi orang yang datang dari luar atau padang gurun (ahlul badaawi / ahlul 'aaliyah), yang di tempatnya itu tidak dilaksanakan shalat Jumat, gugur kewajiban shalat Jumaatnya. Jadi jika mereka --yakni orang yang datang dari luar -- telah shalat hari raya, mereka terus pulang, tanpa mengikuti shalat Jumaat. Inilah pendapat Imam Syafi'i. Ini juga pendapat Utsman dan Umar bin Abdul Aziz.
Kedua, shalat Jumaat wajib tetap ditunaikan, baik oleh penduduk tetap, maupun oleh penduduk yang datang dari luar. Ini pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Malik. Jadi, shalat Jumaat tetap wajib dan tidak gugur dengan ditunaikannya shalat hari raya.
Ketiga, tidak wajib shalat Jumaat baik bagi orang luar maupun bagi orang tempatan shalat Jumaat. Tetapi mereka wajib shalat zhuhur. Demikian pendapat Imam Ahmad.
Keempat, zhuhur dan Jumaat gugur sama-sama gugur kewajibannya pada hari itu. Jadi setelah shalat hari raya, tak ada lagi shalat sesudahnya selain shalat Ashar. Demikian pendapat 'Atha` bin Abi Rabbah. Dikatakan, ini juga pendapat Ibnu Zubayr dan 'Ali.
Pendapat yang kuat
Pendapat yang rajih (kuat) adalah pendapat Imam Ahmad bin Hanbal, rahimahullah. Rincian hukumnya adalah sebagai berikut:
Hukum Pertama, jika seseorang telah menunaikan shalat hari raya -yang jatuh bertepatan dengan hari Jumat- gugurlah kewajiban atasnya untuk menunaikan shalat Jumat. Dia boleh melaksanakan shalat Jumaat dan boleh juga tidak.
Hukum Kedua, bagi mereka yang telah menunaikan shalat hari raya tersebut, lebih utama dan disunnahkan tetap melaksanakan shalat Jumat.
Hukum Ketiga, jika orang yang telah menunaikan shalat hari raya tersebut memilih untuk tidak menunaikan shalat Jumat, wajib melaksanakan shalat zhuhur, tidak boleh meninggalkan zhuhur.
Hukum Keempat, mereka yang pada pagi harinya tidak melaksanakan shalat hari raya, wajib atasnya untuk menunaikan shalat Jumat, tidak dibenarkan baginya untuk meninggalkan shalat Jumat.
Keterangan mengenai setiap hukum diatas akan dihuraikan pada poin berikutnya, Insya Allah.
Disebabkan perkara ini soal khilafiah (perselisihan)dimana masing2 ada hujjah,maka kita boleh buat pilihan berdasarkan pendapat2 yang lebih kuat dari kalangan ulamak.Secara peribadi kalau penulis di tanya,penulis lebih cenderong untuk solat hari raya & solat Jumaat.Untuk melihat hujjah yang lebih rinci sila lawati web berikut :Klik http://khilafah1924.org/index.php?option=com_content&task=view&id=685&Itemid=47
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment